Wajib Tahu Ini Sebelum Mengurus SKK Ahli Bangunan Gedung.

SKK Konstruksi Sipil

Mendirikan bangunan merupakan pekerjaan yang memerlukan kehati-hatian dan harus ditangani profesional. Salah satunya ahli bangunan gedung yang biasanya tergabung dalam sebuah tim. Orang-orang yang menekuni profesi ini pun wajib mempunyai Sertifikat Kompetensi Kerja atau SKK ahli bangunan gedung yang membuktikan bahwa mereka berpengalaman di bidangnya.

Apa saja tugas yang ditangani ahli bangunan gudang? Sepenting apa SKK terhadap pekerjaan yang mereka lakukan di lokasi proyek?

Memahami Tugas Ahli Bangunan Gedung

Dalam proyek konstruksi, ada tiga tugas utama yang harus ditangani oleh ahli bangunan gedung, antara lain:

1. Mengkaji hal-hal teknis

Sebelum pembangunan dimulai, ahli bangunan gedung akan mengkaji teknis prosesnya. Terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan serta pengembangan. Kadang pengkajian ini dilakukan sebelum surat izin pendirian bangunan diterbitkan.

Tugas ini pula yang mewajibkan mereka mengantungi SKK konstruksi. Melalui sertifikat tersebut pengembang proyek dapat memastikan apa pekerja yang bersangkutan benar-benar paham dengan tugasnya atau tidak.

2.Meninjau kualitas arsitektur

Bangunan yang didirikan wajib memenuhi standar yang sudah diberlakukan. Untuk memastikan kelayakan tersebut, dibutuhkan ahli bangunan gedung dalam proses peninjauan. Hal ini disebabkan keahlian mereka memungkinkan penilaian proyek sebelum pembangunan terjadi. 

Dalam peninjauan kualitas arsitektur, ahli bangunan gedung bertugas mengendalikan struktur bangunan agar arsitekturnya sesuai lingkungan. Mereka juga akan menguji ketahanan dan keandalan bangunan tersebut. Tujuannya memastikan kekokohan bangunan supaya tak asal berdiri.

3. Memberikan opini dan saran profesional

Memiliki SKK di bidang konstruksi gedung akan membuat opini, saran, dan masukan lain yang Anda berikan cepat dipercaya. Selain itu, Anda dapat menyampaikannya sesuai kriteria klien yang sedang ditangani supaya pendirian bangunan tak bermasalah. 

Dalam hal ini, pastikan klien Anda nyaman menerima pendapat hingga kritik terkait pembangunan yang dilakukan. Jangan sungkan juga menawarkan layanan konsultasi yang membuka kesempatan bagi klien mendiskusikan target yang ingin mereka capai.

Dalam praktiknya di lapangan, ahli bangunan gedung tergabung dalam beberapa jenis tim. Di antaranya tim penasihat arsitektur kota (TPAK), tim penasihat instalasi bangunan (TPIB), dan tim penasihat konstruksi bangunan (TPIB).

Manfaat Memiliki SKK Bagi Pekerja Konstruksi

Selain memungkinkan Anda mengerjakan tugas-tugas di atas, memiliki SKK ahli bangunan gedung juga dapat memberikan sejumlah manfaat seperti:

  1. Menjamin kelancaran dan kualitas kerja sesuai standar yang sudah ditetapkan;
  2. Membuktikan kompetensi di bidang konstruksi yang telah diakui industri maupun pemerintah;
  3. Membuka peluang dan kesempatan kerja bagi mereka yang ingin meningkatkan karier, terutama di bidang konstruksi;
  4. Memaksimalkan pemahaman terkait perkembangan teknologi sampai regulasi yang berkaitan dengan pembangunan gedung.

Syarat-Syarat Untuk Mengajukan SKK Konstruksi Gedung

Sementara itu untuk mengurus pembuatan SKK ahli bangunan gedung, Anda harus memenuhi sejumlah syarat yang mencakup:

  • Mempunyai latar belakang pendidikan minimal S1 dari jurusan Arsitektur atau Teknik Sipil (diprioritaskan);
  • Memiliki pengalaman kerja selama minimal tiga tahun di bidang konstruksi, khususnya pembangunan gedung;
  • Mengikuti program training atau pelatihan yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) maupun institusi lain yang sudah diakui lembaga tersebut;
  • Menyelesaikan uji kompetensi yang dilaksanakan LPJK.

Tanpa memegang SKK, ahli bangunan gedung cenderung kesulitan mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Pasalnya, sebagian besar pengembang proyek memerlukan SDM berlisensi untuk menekan risiko yang tak diinginkan di tempat kerja. Maka dari itu, upayakan untuk mengajukan SKK ahli bangunan gedung sebelum melamar kerja.