Sertifikasi SKK dan Asesmen Jarak Jauh, Bagaimana Caranya?

Sertifikasi SKK dan Asesmen Jarak Jauh

Sertifikasi jarak jauh merupakan metode perolehan sertifikat kompetensi konstruksi yang dilakukan secara daring. Awalnya, sistem ini hadir untuk mempermudah proses sertifikasi di masa pandemi, namun kini terus dilanjutkan karena terbukti efisien dan fleksibel.

Melalui metode ini, tenaga kerja konstruksi dapat mengikuti asesmen tanpa harus hadir secara langsung di lokasi uji. Menarik bukan? Lalu, bagaimana sebenarnya prosedur lengkapnya dan apa keunggulannya?

Prosedur Asesmen Jarak Jauh Pada Sertifikasi Jarak Jauh

Pelaksanaan sertifikasi jarak jauh dilakukan melalui beberapa tahap yang dirancang agar prosesnya tetap transparan dan sesuai dengan standar BNSP. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam memastikan hasil asesmen yang objektif dan valid.

Surveilan Pemegang SKK Konstruksi BNSP

Tahap 1: Pendaftaran

Tahap pertama adalah proses pendaftaran peserta atau asesi. Calon peserta perlu melengkapi data administratif dan pengalaman kerja.

Pertama, asesi mendaftar di Portal Perizinan PUPR melalui tautan portal.perizinan.go.id untuk mendapatkan ID Izin Asesi. Setelah itu, mereka mengisi data pengalaman kerja di portal SIMPAN (simpan.pu.go.id).

Kemudian, admin dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) mengambil ID Izin Asesi melalui sistem aplikasi. Asesi akan diminta untuk melengkapi formulir FR.APL.01 dan FR.APL.02. Setelahnya, admin LSP memverifikasi kelengkapan data sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

Tahap 2: Pelaksanaan Pra-Asesmen (Online)

Setelah pendaftaran selesai diverifikasi, dilakukan pra-asesmen online untuk memeriksa kesiapan peserta. Dalam tahap ini, admin LSP menjadwalkan rapat daring yang melibatkan asesor SKK Konstruksi dan asesi.

Selama rapat berlangsung, dilakukan konfirmasi ulang data peserta, pemeriksaan bukti dukung, serta pembahasan teknis asesmen.

Proses ini berfungsi untuk memastikan bahwa semua dokumen dan bukti kompetensi sudah memenuhi standar yang dibutuhkan sebelum asesmen berlangsung.

Tahap 3: Pelaksanaan Asesmen (Online)

Inilah tahap inti dari proses asesmen jarak jauh. Asesi akan mengikuti uji kompetensi secara daring sesuai jadwal yang ditentukan.

Asesor menyiapkan tautan rapat online untuk pelaksanaan asesmen. Selama sesi ini, proses uji dilakukan secara interaktif dan dinilai berdasarkan bukti-bukti yang disampaikan oleh peserta.

Setelah asesmen selesai, asesor memberikan umpan balik, membuat rekomendasi hasil, dan memastikan asesi memahami mekanisme banding jika diperlukan.

Tahap 4: Pasca Asesmen

Setelah asesmen selesai, hasilnya akan dikategorikan menjadi dua: Kompeten atau Belum Kompeten.

Jika hasilnya kompeten, tim teknis akan memverifikasi hasil asesmen sebelum sertifikat diterbitkan. LSP kemudian mengajukan nomor blangko ke BNSP dan mengisi data registrasi di sistem. Setelah semua selesai, sertifikat dapat diunduh langsung oleh peserta melalui portal perizinan.

Sebaliknya, jika hasilnya belum kompeten, peserta dapat memilih untuk mengikuti re-asesmen. Proses ini memungkinkan peserta memperbaiki kekurangan hingga dinyatakan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Apakah Semua LSP Sudah Mendukung Sertifikasi Jarak Jauh?

Pertanyaan ini cukup sering muncul, terutama bagi tenaga kerja konstruksi yang ingin efisien dalam waktu dan biaya.

Faktanya, tidak semua LSP telah mendapatkan izin resmi dari BNSP untuk melaksanakan Sertifikasi Jarak Jauh (SJJ) maupun Asesmen Jarak Jauh (AJJ). Untuk mengetahuinya, Anda bisa memeriksa langsung di website resmi LSP yang dipilih. Di sana biasanya tersedia informasi mengenai izin, skema yang didukung, serta panduan teknis sertifikasi daring.

Beberapa LSP yang sudah mendukung pelaksanaan sertifikasi jarak jauh di antaranya:

  • LSP Pertakonas
  • LSP Katiga Konstruksi Indonesia
  • LSP T2K3 Indonesia
  • LSP IKN

Namun, perlu diketahui bahwa skema SKK yang tersedia untuk sertifikasi jarak jauh masih terbatas pada beberapa subklasifikasi saja. Untuk memastikan ketersediaannya, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan LSP yang bersangkutan.

Baca juga: Memahami Apa Itu LSP, Tugasnya, dan Cara Cek LSP Terlisensi

Keunggulan Sertifikasi Jarak Jauh

Lalu, mengapa banyak tenaga kerja konstruksi beralih ke sistem sertifikasi jarak jauh? Beberapa keunggulannya cukup signifikan, terutama dari segi efisiensi dan fleksibilitas.

  1. Hemat Waktu dan Biaya
    Proses sertifikasi dapat dilakukan tanpa perlu datang ke lokasi. Ini menghemat waktu perjalanan sekaligus biaya akomodasi.
  2. Fleksibilitas Waktu Pelaksanaan
    Peserta dapat mengikuti asesmen dari mana saja selama terhubung ke jaringan internet. Jadwalnya pun lebih mudah disesuaikan antara asesor dan asesi.
  3. Proses Lebih Cepat dan Transparan
    Sistem digital membuat setiap tahap bisa dipantau dengan jelas. Mulai dari pendaftaran, asesmen, hingga penerbitan sertifikat.
  4. Akses yang Lebih Merata
    Dengan metode daring, tenaga kerja dari daerah terpencil pun tetap bisa mendapatkan kesempatan untuk bersertifikasi tanpa hambatan jarak.

Keunggulan-keunggulan ini menjadi alasan mengapa sertifikasi jarak jauh semakin diminati. Selain efisien, sistem ini juga memastikan proses berjalan sesuai dengan ketentuan resmi yang ditetapkan oleh BNSP.

Ingin Mengurus SKK Konstruksi Lebih Mudah? Ini Solusinya

Jika Anda berencana mengurus SKK konstruksi secara online, baik melalui sertifikasi jarak jauh maupun tatap muka, skk-konstruksi.id dapat membantu. Tim kami siap mendampingi proses dari awal hingga sertifikat terbit dengan aman dan sesuai prosedur.

Kami memahami bahwa setiap tenaga kerja memiliki kebutuhan berbeda, itulah sebabnya layanan kami dirancang agar fleksibel dan mudah diakses. Jadi, jika Anda ingin memastikan kelancaran proses sertifikasi, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan tim kami hari ini.