Penerbitan SKK konstruksi bisa dilakukan melalui LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang tersebar di Indonesia. Jika saat ini Anda belum memiliki sertifikat kompetensi dan berniat untuk mengurusnya dengan lebih mudah, maka metode ini bisa menjadi salah satu solusi yang layak dicoba.
Namun, sebelum itu ada baiknya untuk mengetahui pengertian LSP serta apa saja yang bisa mereka lakukan dalam membantu proses sertifikasi. Untuk mengetahui penjelasan lebih lengkapnya mari simak informasi berikut.
Apa Itu LSP Konstruksi?
Seperti yang sudah kami singgung secara sekilas, LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi konstruksi yang bertugas untuk membantu proses penerbitan dan pemrosesan sertifikat kompetensi konstruksi di Indonesia.
LSP biasanya berbentuk badan hukum dan menjalankan tugasnya atas persetujuan dari LPJK yang berpusat pada Kementerian PUPR atau BNSP.
Ada lebih dari 50 LSP yang tersebar di seluruh Indonesia, Anda bisa melihat informasi daftar Lembaga Sertifikasi Profesi dengan mengunjungi laman berikut lpjk.pu.go.id/data-lsp.
Untuk membuktikan kredibilitas LSP, biasanya lembaga ini dapat mengikuti proses akreditasi yang dilakukan oleh LPJK.
Apa yang Bisa Dilakukan Oleh LSP Konstruksi?
Secara umum ada tiga hal utama yang bisa dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi konstruksi, berikut ini penjelasannya.
Membantu Permohonan Sertifikasi
LSP bisa membantu tenaga konstruksi untuk memproses permohonan sertifikasi (SKK). Tidak jarang dalam proses seperti ini biasanya ditemukan kendala baik itu kebingungan dalam persyaratan atau persoalan lainnya. Dengan bantuan LSP, tenaga konstruksi bisa menyelesaikan tahap tersebut dengan lebih mudah dan cepat.
Proses Administrasi
Selain itu, LSP juga akan membantu proses verifikasi data lengkap dengan penentuan jadwal, penentuan TUK (Tempat Uji Kompetensi) dan asesor kompetensi. Pelaksanaan uji kompetensi juga biasanya difasilitasi oleh LSP tersebut.
Pengambilan Keputusan
Terakhir, LSP juga bisa membantu tenaga konstruksi untuk verifikasi permohonan sertifikasi hingga penerbitan sertifikat sampai bisa digunakan. Jadi singkatnya, Lembaga Sertifikasi Profesi sangatlah penting dan bisa membantu membuat proses sertifikasi menjadi lebih mudah.
Pastikan Anda sudah memilih LSP yang tepat saat akan mengurus SKK agar proses permohonan sertifikat berlangsung lancar dan minim kendala.
Hal yang Sebaiknya Diketahui Sebelum Memilih LSP Konstruksi
Tenaga konstruksi bisa memilih Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai dengan keinginan. Cara termudah untuk menentukannya mungkin dengan meminta rekomendasi atau saran dari sesama pekerja konstruksi yang kebetulan bekerja di perusahaan yang sama.
Namun, jika Anda kebingungan dalam menentukannya berikut beberapa saran yang dapat kami berikan.
Pilih LSP yang Terlisensi dan Legal
Selalu cek apakah LSP yang akan Anda pilih sudah terlisensi LPJK atau belum. Ini menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam menilai kredibilitas Lembaga Sertifikasi Profesi.
Selain itu, sebaiknya lembaga tersebut juga sudah berbadan hukum dan mempunyai latar belakang yang jelas. Ini bisa membantu Anda terhindar dari risiko penipuan atau semacamnya.
Contoh LSP terlisensi dan legal seperti LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI, BINA KONSTRUKSI NUSANTARA, PT LSP PERTAHKINDO Konstruksi Nasional, dan lain sebagainya.
Ketahui Daftar Skema LSP Konstruksi
Selain itu, lembaga sertifikasi profesi konstruksi juga mempunyai nama skema sertifikasi yang berbeda-beda. Anda perlu menyesuaikan dengan profesi dan kebutuhan sertifikasi untuk memastikan bahwa lembaga tersebut bisa membantu Anda dalam penerbitan SKK jenjang dan subklasifikasi tertentu.
Contoh skema LSP yaitu sebagai berikut:
Transparansi Biaya
Lalu, Anda bisa melihat apakah penentuan biaya dari lembaga tersebut transparan atau tidak. Ini bisa menjadi pertimbangan yang cukup penting. Dengan mengetahui besaran biaya sertifikasi maka Anda bisa lebih mudah mengetahui estimasi budget yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
Baca juga: Memahami Apa Itu PJTBU Konstruksi dan Tugasnya
Penyediaan TUK (Tempat Uji Kompetensi)
Terakhir, perhatikan juga apakah LSP konstruksi tersebut menyediakan tempat atau informasi uji kompetensi yang jelas.
Karena dalam proses permohonan SKK konstruksi memang wajib mengikuti uji kompetensi atau tes terlebih dahulu. Biasanya dilakukan secara offline di lokasi yang sudah ditentukan. Menemukan LSP dengan fasilitas TUK bisa mempermudah Anda karena lokasinya lebih dekat dan mudah ditemukan.
Itu dia penjelasan mengenai LSP konstruksi dan tugas-tugasnya, apakah Anda ingin dibantu menemukan lembaga sertifikasi profesi yang tepat sekaligus proses SKK dengan lebih mudah?
Hubungi admin skk-konstruksi.id (PT Smart Sertifikasi Indonesia). Kami adalah perusahaan berbadan hukum yang siap membantu Anda dalam pengurusan SKK di Indonesia.
Siap membantu pembuatan SKK jenjang 1 – 9 untuk bidang operator, teknisi/analis, sampai ahli. Dapatkan informasi lebih lengkap mengenai biaya dan prosedur sertifikasi dengan menghubungi admin melalui kontak yang tersedia di website.