Subklasifikasi estimasi biaya konstruksi adalah salah satu cabang penting dalam Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi. Bidang ini mengatur standar kompetensi bagi tenaga kerja yang terlibat dalam perhitungan biaya sebuah proyek, baik secara teknis maupun administratif. Dalam proyek konstruksi, keakuratan estimasi biaya sangat menentukan efisiensi anggaran. Karena itu, keberadaan estimator yang kompeten menjadi krusial sejak tahap awal perencanaan.
Apa yang Dimaksud Subklasifikasi Estimasi Biaya Konstruksi?
Subklasifikasi ini merujuk pada kelompok keahlian yang secara khusus menangani aktivitas penghitungan dan penyusunan estimasi biaya dalam proyek konstruksi. Mulai dari analisis kebutuhan material, upah tenaga kerja, hingga biaya tak terduga yang mungkin timbul di lapangan. Estimator adalah pihak profesional yang bertugas dalam bidang ini, bertanggung jawab memastikan semua komponen biaya tercakup secara akurat, efisien, dan sesuai standar teknis serta peraturan yang berlaku.
Kualifikasi dan Jenjang Estimator Biaya Konstruksi
Sertifikasi dalam subklasifikasi ini dibagi berdasarkan tingkat kompetensi dan pengalaman kerja. Secara umum, kualifikasinya terdiri atas dua jalur utama, yakni ahli serta teknisi atau analis. Masing-masing jenjang memiliki tanggung jawab dan cakupan kerja yang berbeda, disesuaikan dengan kompleksitas proyek.
1. Ahli (Jenjang 7, 8, 9)
Tenaga kerja pada jenjang ini dikenal sebagai Ahli Muda, Ahli Madya, dan Ahli Utama Quantity Surveyor. Mereka memiliki keahlian mendalam dalam pengelolaan biaya konstruksi secara menyeluruh, termasuk membuat analisis biaya, evaluasi tender, hingga pengendalian biaya proyek besar. Latar belakang pendidikan mereka berasal dari seluruh program studi di bidang konstruksi.
2. Teknisi/Analis (Jenjang 4, 5, 6)
Teknisi atau analis bertugas mendukung tim ahli dalam proses estimasi. Mereka dapat menjabat sebagai Quantity Surveyor Madya atau Utama, Estimator Biaya Jalan, hingga Juru Hitung Kuantitas. Latar belakang pendidikan yang dibutuhkan pun bervariasi, sebagian spesifik dari Teknik Sipil dan sebagian lagi terbuka untuk semua program studi di bidang konstruksi.
Baca juga: Perbedaan Ahli Utama, Madya, dan Muda dalam SKK Konstruksi
Jabatan Kerja Estimator Biaya Konstruksi di Indonesia
Jenis jabatan kerja dalam subklasifikasi ini cukup beragam. Masing-masing jabatan mencerminkan spesialisasi serta jenjang tanggung jawab yang diemban oleh tenaga kerja konstruksi yang telah memiliki SKK resmi.
1. Ahli Quantity Surveyor
Ahli Quantity Surveyor adalah jabatan untuk tenaga kerja yang telah berada pada jenjang ahli. Mereka mengelola seluruh proses estimasi biaya, menyusun dokumen tender, dan bertanggung jawab dalam kontrol biaya sepanjang proyek berlangsung. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap seluruh siklus proyek konstruksi.
2. Estimator Biaya Jalan
Posisi ini umumnya ditempati oleh teknisi atau analis yang memiliki keahlian khusus dalam proyek jalan. Mereka menghitung kebutuhan material, alat, dan biaya pembangunan jalan secara spesifik. Jabatan ini membutuhkan latar belakang pendidikan Teknik Sipil, mengingat karakteristik teknis proyek jalan yang cukup kompleks.
3. Cost Estimator Bidang Konstruksi
Cost Estimator merupakan jabatan teknisi yang bertugas melakukan kalkulasi anggaran berdasarkan desain, spesifikasi, dan kondisi proyek. Mereka menjadi bagian penting dalam tim pengadaan, dengan tanggung jawab utama meminimalkan risiko pembengkakan biaya proyek.
4. Juru Hitung Kuantitas
Juru Hitung Kuantitas adalah tenaga teknis yang menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar rencana. Meskipun posisinya berada di jenjang awal, peran ini sangat vital untuk memastikan bahwa estimasi volume pekerjaan akurat. Mereka bisa berasal dari semua latar belakang pendidikan, asalkan telah memenuhi standar kompetensi.
Tabel Rangkuman Subklasifikasi Estimasi Biaya Konstruksi
No | Subklasifikasi | Kualifikasi | Jabatan Kerja | Jenjang | Ketentuan Pendidikan |
261 | Estimasi Biaya Konstruksi | Ahli | Ahli Muda Quantity Surveyor | 7 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
262 | Estimasi Biaya Konstruksi | Ahli | Ahli Madya Quantity Surveyor | 8 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
263 | Estimasi Biaya Konstruksi | Ahli | Ahli Utama Quantity Surveyor | 9 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
264 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Quantity Surveyor Madya | 5 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
265 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Quantity Surveyor Utama | 6 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
266 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Estimator Biaya Jalan Madya | 5 | Teknik Sipil |
267 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Estimator Biaya Jalan | 6 | Teknik Sipil |
268 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Cost Estimator Bidang Konstruksi | 5 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
269 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Juru Hitung Kuantitas Muda | 4 | Semua Program Studi |
270 | Estimasi Biaya Konstruksi | Teknisi/Analis | Juru Hitung Kuantitas Madya | 5 | Seluruh Jurusan/Program Studi Bidang Konstruksi |
Belum Punya SKK Estimasi Biaya Konstruksi? Kami Siap Membantu
Jika Anda adalah profesional di bidang konstruksi yang belum memiliki SKK untuk subklasifikasi estimasi biaya konstruksi, kini saatnya mengambil langkah. Melalui layanan kami di jasa pembuatan SKK, Anda bisa mendapatkan panduan, pelatihan, hingga proses pendaftaran SKK secara profesional dan terpercaya.
Jangan sampai kehilangan peluang kerja atau tender hanya karena belum bersertifikasi. Hubungi kami hari ini dan tingkatkan kredibilitas Anda di dunia konstruksi!