Cari Tahu Perbedaan SKA dan SKK Dalam Berbagai Aspek

Perbedaan SKA dan SKK

Dalam dunia kerja, anda mungkin cukup sering mendengarkan istilah SKA dan SKK. Namun, Anda tidak terlalu tahu perbedaan SKA dan SKK bahkan mungkin ada kalanya anda menganggap kedua sertifikasi ini merupakan hal yang sama.

Apalagi, SKA dan SKK sangat dekat sekali bidangnya dan sama-sama berkaitan dengan sertifikasi kemampuan. Namun, anda jangan sampai salah karena sebenarnya kedua sertifikasi ini merupakan dua kompetensi yang berbeda.

Perbedaan SKA dan SKK Yang Mendasar

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa SKA dan SKK merupakan dua sertifikasi yang berbeda. Namun, karena ada di berbagai bidang yang sama mungkin anda mengalami kesulitan dalam membedakannya.

Karena itu, berikut akan dibahas perbedaan antara SKA dan SKK. Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami bahwa kedua sertifikasi ini tidaklah sama.

1. Aspek Definisi

Perbedaan pertama adalah dari aspek definisi kedua sertifikasi tersebut. Sertifikat keahlian atau SKA merupakan bukti bahwa seseorang memiliki kompetensi dan kemampuan profesi yang menempati posisi sebagai tenaga ahli.

Sedangkan, sertifikat kompetensi kerja atau SKK lebih menitikberatkan ke kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tersebut. SKA diterbitkan oleh LPJK atau lembaga jasa konstruksi sedangkan SKK merupakan evaluasi keseluruhan.

SKK juga perlu dikeluarkan oleh lembaga sah yang mendapatkan kualifikasi yang jelas. Walaupun berbeda definisi namun pada dasarnya tujuan sertifikasi ini sama yaitu untuk menilai kemampuan seorang tenaga kerja.

2. Aspek Tingkatan

SKK memiliki tingkatan yang lebih banyak dibandingkan SKA. SKA hanya memiliki 3 jenjang saja yang disebut Ahli Utama, Ahli Madya, dan Ahli Muda. Sedangkan, tingkatan SKK memiliki 9 level.

Dengan tingkat yang diperbolehkan bekerja adalah pada tingkatan 2 sampai dengan tingkatan 9. Mungkin, karena tingkatannya yang lebih banyak, syarat untuk memperoleh SKK lebih banyak dibandingkan dengan SKA.

Namun, hal ini sebenarnya cukup wajar, karena untuk mendapatkan SKK. Ada faktor pengalaman di dalamnya yang pastinya lebih sulit untuk didapatkan.

SKK Konstruksi Sipil

3. Aspek Masa Berlaku

Masa berlaku SKA lebih singkat dibandingkan dengan SKK. Masa berlaku sertifikat keahlian hanya berlaku selama 3 tahun saja dan perlu pembaruan. Sedangkan, SKK bisa berlaku hingga 5 tahun sejak sertifikat diterbitkan oleh lembaga.

SKK pun juga bisa diperpanjang atau diperbaharui lagi masa berlakunya. Selama anda bisa melengkapi syarat dan menambah pengalaman yang dibutuhkan. Jadi, sangat mungkin bagi anda untuk memiliki SKK yang selalu aktif.

4. Kata Kunci Sertifikasi

Perbedaan SKA dan SKK bisa dilihat dari kepanjangannya di mana SKK lebih fokus pada keterampilan atau kerja. Sedangkan, SKA lebih fokus pada keahlian, hal ini membuat SKK melibatkan lebih banyak pekerjaan pengalaman, praktik, dan bukti nyata pengalaman.

Sedangkan, SKA lebih fokus pada pengetahuan mengenai konstruksi itu sendiri. Namun, tetap perlu diperkuat dengan adanya pengalaman. Walaupun begitu, porsi pengalaman yang diperlukan tidak sebanyak untuk mengajukan SKK.

SKA juga lebih banyak melibatkan riwayat pendidikan dan dasar pengetahuan dari anda. Jadi, lebih ke hal yang teoritis dan kombinasi sedikit pengalaman teknis.

Walaupun memiliki banyak perbedaan di berbagai aspek, sebenarnya SKK dan SKA memiliki tujuan yang sama. Tujuan utamanya adalah untuk memperlihatkan kualifikasi anda untuk proyek konstruksi yang ingin diambil.

Dengan memiliki kualifikasi yang meyakinkan, anda bisa memenangkan tender di bidang konstruksi. Itulah informasi perbedaan SKK dan SKK sekarang anda tidak akan salah lagi membedakan kedua sertifikasi ini.