Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi adalah surat perizinan dari negara untuk para pekerja di bidang konstruksi. Selain itu, SKK ini akan berpengaruh pada proses perizinan tempat bekerja para pekerja ini. Tanpa pekerja yang bersertifikat, perusahaan konstruksi tidak akan memperoleh izin. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang SKK Konstruksi.
Penjelasan Lebih Jauh
Pada awalnya, SKK terbagi menjadi dua yaitu Sertifikat Keahlian atau SKA dan Sertifikat Kemampuan atau SKT. Namun pada landasan hukum Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat PUPR No 2/SE/M/2021, kedua sertifikat ini kemudian digabungkan menjadi satu yaitu SKK Konstruksi. Peralihan ini juga dilengkapi dengan peningkatan sistem terbaru dan kelengkapan data.
SKK ini kemudian akan menjadi bukti terhadap kemampuan dan kompetensi seorang pekerja bidang konstruksi. SKK ini akan dihimpun oleh pemilik perusahaan atau kontraktor atau konsultan yang kemudian digunakan untuk mendapatkan SBU atau Sertifikat Badan Usaha.
Sertifikat Badan Usaha dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi atau LPJK, lembaga ini memiliki otoritas memberikan izin kepada perusahaan konstruksi lokal maupun asing di Indonesia.
Cara Mendapatkan SKK Konstruksi
Untuk mendapatkan SKK Konstruksi ini, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan, mulai dari KTP, pas foto terbaru, Nomor Pokok Wajib Pajak, ijazah pendidikan terakhir, surat rekomendasi kenaikan jenjang, nomor telepon dan alamat e-mail aktif.
Setelah itu, tenaga kerja konstruksi wajib menjalani tes kompetensi yang diawasi oleh LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Setelah LSP memberikan penilaian, LSP akan menerbitkan surat hasil tes yang disetujui dan ditandatangani oleh Menteri PUPR. Apabila dinyatakan lulus, tenaga kerja akan mendapatkan SKK yang sudah diakreditasi oleh BNSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Tempat Uji Kompetensi
TUK adalah lokasi uji kompetensi yang ditunjuk oleh LSP. Lokasi ini bisa berada di tempat kerja atau lokasi lain yang memenuhi kondisi dan kriteria untuk dijadikan tempat pengujian kompetensi. TUK ini penting karena diperlukan untuk menjamin pengujian dilakukan secara objektif dan hasil yang didapat dapat dipercaya dan kredibel.
Menjadi seorang tenaga kerja konstruksi memerlukan kompetensi tinggi dan verifikasi resmi. Sehingga Anda perlu melewati proses uji kompetensi di TUK yang sudah dipersiapkan oleh LSP. Pengujian kompetensi ini berlangsung selama satu hari dengan satu hari bimbingan sebelumnya.
Masa Berlaku dan Proses Perpanjangan SKK Konstruksi
SKK Konstruksi memiliki masa berlaku selama 5 tahun setelah diterbitkan. Jadi jika Anda mendapatkan SKK ini, pastikan memeriksanya secara rutin supaya tidak lupa melakukan perpanjangan sebelum masa berlaku SKK Anda habis.
Dengan SKK yang selalu dalam status aktif, Anda memastikan orang-orang yang memakai jasa Anda bahwa Anda adalah tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang diakui dan terverifikasi. Selain itu, kredibilitas Anda juga akan terjaga.
Fungsi SKK Konstruksi
Seperti sudah dijelaskan, SKK ini berfungsi sebagai bukti sahih kemampuan dan kompetensi seorang pekerja konstruksi. Bagi perusahaan, SKK ini adalah syarat untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi.
Tapi ada juga fungsi lain dari SKK ini yaitu sebagai bentuk ketaatan pekerja terhadap undang-undang, tolok ukur kualitas dan kuantitas pekerja konstruksi Indonesia, jaminan tanggung jawab pekerja konstruksi terhadap masyarakat, alat pengembangan diri dan perusahaan dunia konstruksi, baik dalam skala nasional maupun internasional. Fungsi terakhir adalah sebagai bentuk kebanggaan diri.