Sertifikat Kompetensi Kerja merupakan sertifikasi atas keahlian seseorang di bidang konstruksi. SKK ini menjadi penting, karena setiap konsultan diwajibkan telah mengikuti sertifikasi, terutama jika Anda ingin membangun badan usaha mandiri. Jika Anda memikirkan SKK konstruksi untuk apa, simaklah artikel berikut untuk penjelasan yang lebih lanjut.
1. Mengenal SKK Konstruksi
Sebelum mengetahui SKK konstruksi untuk apa, ada baiknya jika Anda mengerti apa itu SKK konstruksi. Seperti dijelaskan, Sertifikat Kompetensi Kerja perlu dimiliki sebagai tanda kualifikasi untuk meningkatkan kualitas kerja. SKK konstruksi dibagi menjadi beberapa tingkatan, di mana setiap naik ke jenjang yang lebih tinggi, maka kualitas konsultan tersebut terjamin baik dan mumpuni.
Di setiap tingkatan, ada syarat yang wajib terlaksana demi memenuhi berbagai kebutuhan konstruksi. Jika Anda memiliki SKK konstruksi tingkat tujuh, itu berarti Anda telah memiliki keahlian tertinggi di bidang konstruksi, di mana kredibilitas Anda sebagai individu sudah teruji dan berhak untuk memiliki perusahaan konstruksi.
2. Fungsi SKK Konstruksi
Sejatinya, fungsi primer dari SKK konstruksi adalah sebagai bukti keahlian yang dimiliki konsultan. Sedangkan, bagi sebuah korporat/perusahaan, SKK berfungsi sebagai izin untuk membuka usaha di bidang konstruksi dan pertanggungjawaban kepada negara.
Di tahap berikutnya, SKK merupakan salah satu syarat dalam pengajuan Sertifikat Badan Usaha Ini merupakan hal yang krusial, karena SKK berlaku sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha, atau yang kerap kali disebut PJBU. SKK juga diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi Penanggung Jawab Sub Klasifikasi Badan Usaha (PSJKBU), serta Penanggung Jawab Teknis Badan Usaha (PJTBU).
Selain itu, ada beberapa fungsi SKK lainnya, yaitu sebagai berikut:
- SKK Konstruksi menjadi simbol ketaatan dan loyalitas baik konsultan maupun perusahaan terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR
- SKK Konstruksi adalah sebuah parameter yang dapat mengukur kuantitas serta kualitas tenaga ahli juga konsultan konstruksi di negeri ini
- SSK menjadi sebuah pertanggungjawaban atas keamanan masyarakat di bidang konstruksi
- SKK juga menjadi pemacu para konsultan maupun perusahaan untuk senantiasa mengejar ilmu, mengembangkan kemampuan dan keahlian, baik dalam taraf nasional maupun internasional
- SKK Konstruksi adalah bentuk legalitas dari konsultan maupun perusahaan itu sendiri
3. Masa Berlaku SKK Konstruksi
Sama seperti tes keahlian profesi di bidang lain, SKK Konstruksi juga memiliki masa berlaku. Hal ini dikarenakan setiap lima tahun, kemampuan individu haruslah dikaji dan diuji kembali. Oleh karena itu, wajib hukumnya bagi setiap konsultan dan perusahaan untuk mengikuti sertifikasi ini setiap 5 tahun sekali. Jika tidak, biasanya mereka tidak mendapat izin untuk bekerja sesuai dengan ketentuan negara.
Seorang individu yang tidak memiliki SKK berdampak pada pencabutan izin operasional. Oleh karena itu, peningkatan ilmu dan pembaharuan sertifikasi merupakan hal lumrah di bidang konstruksi. SKK tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder, tapi telah menjadi kebutuhan primer. Pada jenjang yang lebih tinggi, SKK konstruksi menjadi lebih kompleks dan penting demi membentuk konsultan-konsultan yang berpotensi, dan tidak melakukan mal-praktik. SKK konstruksi untuk apa serta tata cara dalam membuat SKK konstruksi perlu diingat oleh para konsultan, karena bidang konstruksi menyangkut keselamatan jiwa khalayak ramai.
Adapun estimasi biaya yang dikeluarkan dalam pendaftaran SKK Konstruksi mencapai Rp900.000,00 sampai Rp8.150.000,00. Selain itu, Anda juga harus memperhitungkan biaya akomodasi yang akan dikeluarkan, apabila tempat uji kompetensi ada berada di luar provinsi. Anda dapat menekan biaya dengan cara mengajukan pembuatan mandiri. Namun, sudah pasti proses yang dilalui akan menjadi lebih panjang dan rumit.